Places you want to visit


Places you want to visit

Aku ingin pergi ke rumah Nobita. Setiap menonton serial kartun Doraemon, aku membayangkan betapa indahnya jika bisa pergi ke sana. Aku membayangkan diriku berada di ruang keluarga, sedang rebahan malas di minggu pagi. Aku menghabiskan hari itu dengan menonton tv yang tidak kutahu bahasanya. Sambil menikmati kue dorayaki dan teh hangat tawar yang entah dari mana. 

Saat malam tiba, aku membayangkan diriku berada di luar jendela kamar Nobita. Merebah di atas atap sambil memandang langit malam. Berharap ada bintang jatuh, lalu memohon agar apa yang kubayangkan adalah kenyataan.

Sebelum pagi tiba, aku ingin melewati malam dengan pergi ke masa lalu atau masa depan melalui laci meja belajar Nobita. Aku memilih pergi ke masa lalu, ke kota di mana Adhitia Sofyan enggan ke sana bila seseorang tak ada. Berbekal ingatan sekadarnya, aku mengatur waktu ke kota itu saat seseorang yang lama tak kutemui sedang berada di sana. 

Ketika tiba, aku mengawali langkah di tempat yang populer dengan kata-kata ciptaan Ayah Pidi Baiq.

dok. pribadi

Dari tempat itu aku melanjutkan langkah ke arah timur, sambil menikmati Jalan Asia Afrika yang ramai bukan main. Aku sampai di gedung di mana konferensi Asia Afrika pernah diselenggarakan. Di baliknya merupakan jalan yang kata orang bisa membuatmu betah berlama-lama menghabiskan waktu. Benar, Jalan Braga. Aku mengambil beberapa foto di sana. Foto favoritku merekam bapak tukang parkir yang sedang duduk mengamati kendaraan yang ia jaga.

dok. pribadi

Aku hampir lupa tujuanku ke kota ini adalah untuk bertemu seseorang yang lama tak kutemui. Hanya saja aku tidak tahu apakah seseorang itu masih berada di sekitar. Selesai mengambil foto, aku menunjukkan hasil fotoku ke bapak tukang parkir itu. Ia senang bukan main. Lalu, entah mengapa aku terpikir untuk menunjukkan foto seseorang yang ingin kutemui kepadanya. Berharap ia pernah melihat seseorang dalam foto itu di sini. Benar saja, katanya, ia belum lama melihat dan mungkin masih ada di sekitar.

Aku mengucap terima kasih dan langsung berlari ke pertigaan yang mempertemukan Jalan Braga dan Jalan Asia Afrika. Tepat di depan Gedung Merdeka aku melihat seseorang yang sudah lama tak kutemui sedang mengambil foto. Tentu, aku hanya memandanginya saja dari jauh sambil tersenyum bahagia. Tak lama, ia berlalu pergi menjauh dari tempatku berdiri. Aku melangkah perlahan menghampiri gedung yang baru saja ia tinggali. Mengambil foto yang sama, berharap ia tahu aku pernah ada di sana, di waktu yang sama.

dok. pribadi

Comments

Popular posts from this blog

Social Media