pers



hari ini berkunjung ke pwi.

saya selalu luput mengingat nama seseorang, jadi, maaf, saya tidak bisa sebutkan siapa nama pengisi materi tadi. yang jelas dan yang masih saya ingat, beliau selalu melontarkan pertanyaan kepada teman-teman mahasiswa yang datang, "siapa yang ingin jadi wartawan?" dan tidak ada satu pun dari kami yang menjawab.

antara bersyukur atau mengharukan melihat jurusan kami tak jauh dari bidang jurnalistik.

"menjadi wartawan harus selaras antara hati, pikiran, dan tindakan," pesannya kepada kami (generasi penerus bangsa yang beliau percayai membawa perubahan). menurutnya menjadi wartawan hari ini; idealis adalah hal yang utama. yang secara tersirat mengatakan wartawan hari ini terlalu pragmatis.

saya jadi berkesimpulan, pendapatan wartawan yang tak seberapa berdampak pada iman mereka yang mudah goyah. ya, mau bagaimana, kalau hidup adalah soal tuntutan ini dan itu. namun, lagi-lagi beliau mengingatkan; selaras.

entah kenapa, setelah mendapat sedikit cerita tentang menjadi wartawan hari ini, perusahaan pers terdengar seperti perusahaan per(e)s.

Comments

Popular posts from this blog

sudah lama

Social Media