Melihat Knives Out Bekerja
Saya bukan penggemar film-film misteri. Alasan ini sepertinya yang melatarbelakangi saya menonton Knives Out dari siang hingga malam. Kebutuhan mendesak yang perlu dijalani membuat Knives Out selesai saya tonton. Walaupun begitu, saya sama sekali tidak menyesal menonton film ini, dan perlu mengucapkan terima kasih kepada teman yang sudah merekomendasikan.
---
Setelah menonton Knives Out dengan begitu santai, saya mengambil kesimpulan
Knives Out merupakan film drama misteri yang sederhana, dan mudah dipahami.
Sederhana sebab dari awal film, kita sudah diberi tahu cerita dibalik matinya
Harlan Thrombey. Mudah dipahami, sebab hampir di separuh awal film banyak
tersebar petunjuk yang siap menjadi bom di penghujung cerita. Cermat menjadi
modal penting dalam menonton Knives Out.
Perlu diketahui, sebelum menonton Knives Out, saya secara
tidak sengaja melihat cuplikan video dari sebuah akun film yang menunjukkan siapa
pelaku utama yang perlu dicurigai dalam Knives Out. Maka, yang menjadi fokus
utama saya ketika akhirnya menonton Knives Out, adalah bagaimana Detektif Blanc
menguak aksi dan motif pelaku utama. Hanya itu, tadinya. Namun, begitu melihat Rian
Johnson, penulis dan sutradara Knives Out, berhasil membuat ledakan bom
petunjuk menjadi masuk akal, dan sangat menghibur, saya berdecak kagum. Salah satu
bagian favorit saya ada di gelas yang bertuliskan, My House, My Rules, My Coffee yang ditampilkan di awal, dan akhir
film.
Saat keluarga Thrombey diintrograsi, penggambaran adegan dari apa yang mereka jelaskan dengan yang sebenarnya terjadi, sangat mengelabuhi perhatian penonton. Penonton dihadapkan pada keadaan terang dalam gelap, dan gelap dalam terang. Membingungkan. Penonton perlu bersyukur oleh kehadiran Marta, — perawat Harlan, yang membawa penerang dengan masalah fisiknya (reaksi regrugitas) terhadap kebohongan.
Perlu digaris bawahi, Marta dalam beberapa adegan tampak
begitu cemas. Terlihat dari kaki yang ia hentakkan dengan cepat saat duduk,
terjadi saat Blanc bersama Marta di rumah sakit setelah menemukan Fran, dan kedua
tangannya yang saling menggenggam saat Blanc mengintograsinya. Dalam sebuah
artikel Fast Company berjudul We asked an expert if that stomach-turningcondition in ‘Knives Out’ actually exists, Dr. Kara Gross Margolius,
anggota American Gastroenterological
Association mengatakan kecemasan yang signifikan dapat menyebabkan mual dan
muntah. Kecemasan yang terjadi saat hendak berbohong inilah yang mungkin membuat
Marta mual dan akhirnya muntah.
Karakter yang dibawa dari masing-masing keluarga Thrombey, mengingatkan kita bahwa dalam sebuah keluarga pasti ada saja orang yang memiliki karakter-karakter itu, — yang menjurus kepemilikan hak waris. Saat keluarga Thrombey belum mengetahui kepada siapa hak waris Harlan diwariskan, mereka saling adu-sikut berebut. Ketika tahu hak waris dijatuhkan ke Marta, — perawat Harlan, keluarga Thrombey langsung kompak menyatu mengambil alih hak warisnya. Drama keluarga ini dipertunjukkan dengan begitu baik dan konyol, sehingga enak sekali dinikmati.
Di samping cerita misterinya, saya sempat menulis pernyataan
pasangan Richard dan Linda terhadap negara asal keluarga Marta. Linda menyebut
keluarga Marta berasal dari Ekuador, sedangkan Richard menyebutnya dari
Paraguay. Di adegan berikutnya, Richard menggantinya dengan Uruguay. Entah
kesalahan penyebutan itu disengaja atau tidak, — karena alasan usia, setelah
ditelusuri ternyata perilaku itu merupakan bagian dari xenophobia. Ini menjadi pesan penting yang coba diselipkan Rian
Johnson untuk menyentil xenophobia orang-orang
Amerika Serikat terhadap kaum imigran.
---
Pernyataan Marta tentang Harlan Thrombey yang disebutnya
butuh teman, saya jadi berpikir betapa nelangsanya apabila hidup di usia senja tanpa seseorang berbagi cerita.
Comments
Post a Comment